Kamis, 29 Desember 2011

Benarkah Bulan Safar ada sial?

Sekarang ini kita telah berada dalam bulan Safar, bulan kedua dari penanggalan Hijriyah. Oleh sebagian ulama, bulan Shafar ini diberi julukan Shofarul Khoir, artinya Shofar yang penuh kebaikan. Kenapa dinamakan demikian? Karena umumnya orang awam menyangka bahwa bulan Shofar adalah bulan sial atau penuh dengan bala (bencana). Sehingga untuk membuat rasa optimis umat Islam maka dinamakanlah Shofarul Khoir. Sehingga bulan Shafar tidak terkesan menakutkan apalagi dipercaya sebagai bulan kesialan. Padahal setiap bulan-bulan Islam itu memiliki kekhususan dan keistimewaan sendiri-sendiri, demikian pula bulan Safar.

Pada dasarnya hari dan bulan dalam satu tahun adalah sama. Tidak ada hari atau bulan tertentu yang membahayakan atau membawa kesialan. Keselamatan dan kesialan pada hakikatnya hanya kembali pada ketentuan takdir Ilahi.

Pada masa jahiliyah, orang Arab beranggapan bahwa bulan Safar merupakan bulan yang tidak baik. Bulan yang banyak bencana dan musibah, sehingga orang Arab pada masa itu menunda segala aktiviti pada bulan Shafar karena takut tertimpa bencana. Begitu juga dalam amalan tradisi, banyak hitungan-hitungan yang digunakan untuk menentukan hari baik dan hari tidak baik, hari keberuntungan dan hari kesialan. Lalu bagaimana menurut syariah Islam?

Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah SAW meluruskan dan menjelaskan tentang hal-hal yang merupakan penyimpangan akidah itu. Rasulullah bersabda:

“Tidak ada penularan penyakit, tidak diperbolehkan meramalkan adanya hal-hal buruk, tidak boleh berprasangka buruk, dan tidak ada keburukan dalam bulan Shafar.”

Kemudian seorang A’roby (penduduk pedesaan arab), bertanya kepada Rasulullah:

“Wahai Rasulullah, lalu bagaimana dengan onta yang semula sehat kemudian berkumpul dengan onta yang kudisan kulitnya, sehingga onta tersebut menjadi kudisan pula?”

Kemudian Rasulullah menjawab dengan sebuah pertanyaan:

“Lalu siapa yang menularkan (kudis) pada onta yang pertama?”

Ungkapan hadits laa ‘adwaa’ atau tidak ada penularan penyakit itu, bermaksud meluruskan keyakinan golongan jahiliyah. Pada saat itu mereka berkeyakinan bahwa penyakit itu dapat menular dengan sendirinya, tanpa bersandar pada ketentuan dari takdir ilahiyah.

Oleh sebab itu, untuk meluruskan keyakinan mereka, Rasulullah menjawab pertanyaan mereka dengan pertanyaan pula. Jika penyakit kudis onta yang sehat berasal dari onta yang sudah kudisan, onta yang kudisan dari yang lain, kemudian siapa yang menularkan penyakit kudis pada onta yang pertama kali terkena penyakit kudis?

Sakit atau sehat, musibah atau selamat, semua kembali kepada kehendak Allah SWT. Penularan hanyalah sebuah sarana berjalannya takdir Allah. Namun walaupun kesemuanya kembali kepada Allah, bukan semata-mata sebab penularan, manusia tetap diwajibkan untuk ikhtiar dan berusaha agar terhindar dari segala musibah. Dalam kesempatan yang lain Rasulullah bersabda:

“Janganlah onta yang sakit didatangkan pada onta yang sehat”.

Dalam hadits yang lain disebutkan:

“Larilah dari orang yang sakit lepra, seperti kamu lari dari singa.”

Maksud hadits laa thiyaarota atau tidak diperbolehkan meramalkan adanya hal-hal buruk adalah bahwa sandaran tawakkal manusia itu hanya kepada Allah, bukan terhadap makhluk atau ramalan. Karena hanyalah Allah yang menentukan baik dan buruk, selamat atau sial, kaya atau miskin.

Pada masa peradaban Jahiliyyah, mereka menggantungkan nasib baik dan nasib buruk pada kepakan sayap seekor burung. Jika mereka akan bepergian atau aktivitas yang lain, mereka melapaskan seekor burung. Apabila burung terbang ke arah kanan atau belok ke arah kanan, maka pertanda nasib baik dan mereka akan meneruskan perjalanannya. Begitu sebaliknya, jika burung yang dilepaskan terbang ke arah kiri atau belok kiri, maka pertanda nasib buruk dan mereka akan mengurungkan perjalanannya, karena mereka meyakini bahwa hal itu pertanda buruk.

Dalam hadits riwayat Imam Thobroni, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak akan mendapat derajat tinggi orang pergi ke dukun, orang bersumpah untuk kepentingan pribadi, atau orang yang kembali atau tidak jadi bepergian karena ramalan.”

Maksud hadits walaa hammata adalah tidak baik dalam berprasangka buruk akan datangnya bencana atau musibah. Ketika itu orang Arab mempercayai, “Jika di malam hari ada burung hantu terbang di atas rumahnya, maka itu menandakan akan ada yang meninggal dunia.”

Mereka juga mempercayai, jika ada pembunuhan yang belum terbalaskan, kemudian malam harinya ada burung hantu yang terbang di atas rumahnya, itu menandakan ruh dari orang yang dibunuh belum bisa tenang, masih melayang-layang menuntut pembalasan. Pemahaman dan kepercayaan semacam ini amat sangat keliru, sehingga Rasulullah meluruskan dengan hadits diatas.

Walaa Shafara atau tidak ada keburukan dalam bulan Shafar. Hadits tersebut untuk mematahkan keyakinan yang keliru di kalangan jahiliyah. Mereka menganggap bahwa bulan Shafar merupakan bulan yang kurang baik, yang banyak musibah dan bencana, sehingga mereka menilai dan berprasangka buruk terhadap bulan Shafar.

Menurut Islam, semua bulan dan hari itu baik, masing-masing mempunyai sejarah, keistimewaandan peristiwa sendiri-sendiri. Jika bulan tertentu mempunyai sisi nilai keutamaan yang lebih, bukan berarti bualn yang lain merupakan bulan yang buruk. Misalnya, dalam bulan Romadlon ada peristiwa Nuzul al Qur’an dan Lailat al Qodar, dalam bulan Rojab ada Isro’ dan Mi’roj dan dalam bulan Robi’ul Awwal ada peristiwa Maulid atau kelahiran Rasulullah SAW dan lain-lain.

Jikalau ada kejadian tragis atau peristiwa yang memilukan dalam sebuah bulan, itu bukan berarti bulan tersebut merupakan bulan musibah atau bulan yang penuh kesialan. Namun kita harus pandai-pandai mencari hikmah di balik peristiwa itu, dan amaliah apa yang harus dilakukan sehingga terhindar dan selamat dari berbagai musibah.

Imam Ibn Hajar ash Shafii tentang hari Nahas

Al Imam Ibn Hajar al Haitami pernah ditanya tentang bagaimana status adanya hari nahas yang oleh sebagian orang dipercaya, sehingga mereka berpaling dari hari itu atau menghindarkan suatu pekerjaannya karena dianggap hari itu penuh kesialan.

Beliau menjawab bahwa jika ada orang mempercayai adanya hari nahas (sial) dengan tujuan mengharuskan untuk berpaling darinya atau menghindarkan suatu pekerjaan pada hari tersebut dan menganggapnya terdapat kesialan, maka sesungguhnya yang demikian ini termasuk tradisi kaum Yahudi dan bukan sunnah kaum muslimin yang selalu tawakkal kepada Allah dan tidak berprasangka buruk terhadap Allah.

Sedangkan jika ada riwayat yang menyebutkan tentang hari yang harus dihindari karena mengandung kesialan, maka riwayat tersebut adalah bathil, tidak benar, mengandung kebohongan dan tidak mempunyai sandaran dalil yang jelans, untuk itu jauhilah riwayat seperti ini. (Fatawa Al Haditsiyah)

Kita semua yakin bahwa terjadinya musibah atau gejala alam yang menimpa manusia, bukan karena adanya hari nahas atau karena adanya binatang tertentu atau karena adanya kematian seseorang. Yang kita yakini adalah semua yang terjadi di alam ini adalah dengan takdir dan kehendak Allah.

Hari-hari, bulan, matahari, bintang dan makhluk lainnya tidak bisa memberikan manfaat atau madlarat (bahaya), tetapi yang memberi manfaat dan madlarat adalah Allah semata. Maka meyakini ada hari nahas atau hari sial yang menyebabkan seorang muslim menjadi pesimis, tentunya itu bukan ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah.

Semua hari adalah baik, dan masing-masing ada keutamaan tersendiri. Hari dimana kita menjaganya dan mengisinya dengan kebaikan dan ketaatan, itulah hari yang sangat menggembirakan dan hari raya buat kita. Seperti dikatakan oleh ulama Salaf, hari rayaku adalah setiap hari dimana aku tidak bermaksiat kepada Allah pada hari itu, dan tidak tertentu pada suatu hari saja.

Misteri Rabu Wekasan (Rabu akhir Bulan Shafar)

Lalu bagaimana dengan Rabu wekasan yang sering kita dengar bahwa pada hari itu adalah hari yang penuh bala dan musibah, bahkan bala selama setahun penuh diturunkan pada hari Rabu tersebut?

Ketahuilah bahwa tidak ada satupun riwayat dari Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa Rabu akhir Shafar adalah hari nahas atau penuh bala. Pendapat di atas sama sekali tidak ada dasaran dari hadits Nabi Muhammad yang mulia. Hanya saja disebutkan dalam kitab Kanzun Najah wa as Suruur halaman 24, sebagian ulama Sholihin Ahl Kasyf (ulama yang memiliki kemampuan melihat sesuatu yang samar) berkata:

“Setiap tahun turun ke dunia 320.000 bala (bencana) dan semua itu diturunkan oleh Allah pada hari Rabu akhir bulan Shafar, maka hari itu adalah hari yang paling sulit.”

Dalam kitab tersebut, pada halaman 26 dinyatakan, sebagian ulama Sholihin berkata:

“sesungguhnya Rabu akhir bulan Shafar adalah hari nahas yang terus menerus.”

Pendapat ulama Sholihin di atas, sama sekali tidak memiliki dasar hadits yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Oleh karena itu, jangan pesimis dan merasa ketakutan jika menghadapi Rabu wekasan. Sekali lagi harus diingat bahwa yang menurunkan bala’ dan membuat kemanfaatan atau bahaya adalah Allah SWT dan atas kehendakNya, bukan karena hari tertentu atau perputaran matahari.

Perlu diingat pula, perilaku pesimis yang diakibatkan adanya sesuatu, sehingga meninggalkan pekerjaan atau bepergian karena hari tertentu misalnya atau karena adanya burung tertentu lewat ke arah tertentu, itu dinamakan thiyarah dan thiyarah ini jelas-jelas diharamkan karena itu adalah kebiasaan orang jahiliyah.

Bahkan kalau kita mau bersikap obyektif, ternyata hari Rabu adalah hari yang penuh keberkahan. Seperti diriwayatkan oleh Imam al Baihaqi dalam Syu’ab al Iman bahwa doa dikabulkan pada hari Rabu setelah Zawaal (tergelincirnya matahari),

Demikian pula dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jabir Ibn Abdillah, bahwa Nabi Muhammad SAW mendatangi masjid al Ahzab pada hari Senin, Selasa dan Rabu antara Dzuhur dan Ashar, kemudian beliau meletakkan serbannya dan berdiri lalu berdoa. Jabir berkata:

“Kami melihat kegembiraan memancar dari wajah beliau.”

Demikian disebutkan dalam kitab-kitab sejarah (Kanzun Najah wa al Surur 36)

Kalau kita menganggap bahwa hari Rabu wekasan adalah hari penuh bala, lalu bagaimana dengan hari lainnya? Padahal Allah jjika hendak menurunkan azab atau bala tidak akan menunggu hari-hari tertentu yang dipilih dan ditentukan oleh manusia. Tapi Allah dengan kekuasaannya dapat bertindak dan berbuat sekehendak-Nya.

Maka seharusnya kita waspada dengan kemurkaan Allah setiap hari dan setiap saat, sebab kita tidak tahu kapan bala itu akan turun. Maka perbanyaklah istighfar, bertaubat dan mengharap rahmat Allah, sebagaimana Rasulullah beristighfar seratus kali setiap hari. Inilah teladan kita, tidak menunggu Rabu wekasanv saja untuk _istighfar dan bertaubat.

Hal serupa sering kita dengar, bahwa sebagian orang tidak mau melakukan pernikahan pada bulan Syawal, takut terjadi ini dan itu yang semuanya tidak ada dasar hukum yang jelas. Budaya ini berawal pada zaman Jahiliyah, disebabkan pada suatu tahun, tepatnya bulan Syawal, Allah menurunkan wabah penyakit, sehingga banyak orang mati menjadi korban termasuk beberapa pasangan pengantin, maka sejak itu mereka kaum jahilin tidak mau melangsungkan pernikahan pda bulan Syawal.

Jadi, jika zaman sekarang ada seseorang tidak mau menikah pada bulan Syawal karena takut terkena penyakit atau musibah atau tidak punya anak, ketahuilah bahwa dia telah mengikuti langkah kaum jahiliyyah. Hal itu bukanlah perilaku umat Nabi Muhammad SAW. Sayyidah Aisyah RA bahkan menentang budaya seperti ini dan berkata:

“Rasulullah SAW menikahi saya pada bulan Syawal, berkumpul (membina rumah tangga) dengan saya pada bulan Syawal, maka siapakah dari isteri beliau yang lebih beruntung daripada saya?”

Nabi Muhammad juga menikahi Sayyidah Ummu Salamah juga pada bulan Syawal.

Wallahu a’lam.

Menguak Kesialan di Bulan Safar dan Penangkalnya

Safar adalah nama bulan kedua tahun Hijriyah, sesudah bulan Muharram. Dari segi bahasa, Safar berarti pula penyakit kuning, lapar dan cacing perut. Bila dikatakan “Sifr” berarti kosong, nol bila dikatakan “Sufr” berarti kuning. Bila dikatakan Safr bararti bulan kedua sesudah Muharram. Pada masa Jahiliyyah dahulu, orang-orang Arab berangkat mengembara meninggalkan kediaman mereka pada bulan shafar sehingga rumah-rumah menjadi kosong (sifr), suatu ketika pernah mereka berangkat bertepatan musim panas dan kering, sehingga dedaunan menjadi kekuning-kunginan (sufr), dan banyaklah penderitaan yang mereka alami (Safar).
            Bulan safar sebenarnya bulan biasa, tidak terdapat adanya keistimewaan yang perlu menjadi sorotan. Dalam Al Qur’an bulan yang mendapat sorotan adalah bulan haram, Allah swt berfirman : “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetetapn Allah diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kami dalam bulan yang empat itu… (QS. At-taubah 36). Bulan-bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab; dimana pada keempat bulan tersebut tidak diperkenankan berperang. Ketetapan ini berlaku sejak Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai kepada syari’at Nabi Muhammad saw (Al Qur’an dan Tafsirnya, Depag, 1995/1996, jilid X, hal. 135). Sementara itu, bulan yang secara khusus disebutkan di dalam Al Qur’an adalah bulan Ramadhan. Allah swt berfirman : “ Bulan Ramadhan, bulan yang diturunkan di dalamnya (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia…” (QS. Al Baqarah 185).
            Sebagian umat Islam menganggap bulan safar bulan pembawa kesialan, sehingga banyak diantara mereka yang tidak berani melakukan berbagai aktivitas kehidupan seperti walimah perkawinan, membangun rumah dan memulai perdagangan. Mereka berhati-hati pula dalam berkata-kata, karena bulan safar bulan panas, dimana emosi manusia sering bangkit karenanya mereka dianjurkan untuk tidak membawa senjata tajam ketika keluar rumah. Adapula yang membuang kesialan anak yang dilahirkan di bulan safar dengan acara tertentu yang disebut “batimang anak”. Hal ini nampaknya bukan saja di daerah Kalimantan Selatan, tetapi juga di daerah-daerah lain, sehingga di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hal. 765 kita temukan kata-kata safar, ber-safar dimaksudkan ialah : “pergi, tahlil beramai-ramai ketempat keramat untuk menjauhkan diri dari bahaya pada bulan safar.
Image kesialan bulan safar sudah ada sejak dahulu dikalangan bangsa Arab, dimana disebutkan bahwa pada bulan safar setiap tahunnya turun tiga ratus dua puluh ribu bala yang dipancarkan keseluruh hari dalam setahun. Keterangan ini didapatkan pada buku “Kanz Al najah Wa Al Surur fi Al Ad’iyyah allati Tasyrah Al Shudur,” oleh Syekh Abdul Hamid Ali Quds, guru dan Imam di Masjid Al Haram Makkah, (1280 – 1334 H) hlm. 23; dalam selebaran tuan guru H. Jamhuri yang menyebutkan dikutif dari kitab : “Fath al malik Al Majid oleh Al Dairubi, hlm 78 dan juga pada buku “Risalah Amaliyah” oleh guru M. Khusairi Hamzah, hlm 230, dikatakan dikutif dari kitab “Fawaid Al Ukhrawiyyah”. Disebutkan pula bahwa hancurnya bendungan Ma’rib di Yaman terjadi pada bulan Safar. Seorang wanita Yahudi meracuni paha kambing masak yang disuguhkan kepada Nabi saw untuk membunuhnya, juga pada bulan Safarl; tetapi nabi saw selamat kecuali seorang sahabat bernama Barra bin Azib tewas karenanya.

Senin, 26 Desember 2011

Beasiswa S1 Universitas Esa Unggul 2012

InfoBeasiswaS1 – Halo teman-teman pencari beasiswa S1! Ada kabar baik seputar beasiswa 2012 di akhir tahun ini :) . Universitas Esa Unggul menawarkan 3 macam beasiswa: beasiswa unggulan, beasiswa prestasi, dan beasiswa aksesibilitas. Melalui beasiswa tersebut, teman-teman kelas 3 SMA yang akan lulus tahun 2012 mendatang berkesempatan untuk kuliah gratis. Selain itu, pada saat pendaftaran, teman-teman juga bisa memilih hingga 2 jenis beasiswa. Jadi, kalau nggak lolos di salah satunya, masih ada harapan deh :)
Yuk, kita lihat detail informasi untuk masing-masing beasiswa Unversitas Esa Unggul:
Beasiswa Unggulan
Dengan beasiswa ini, penerima beasiswa bisa kuliah secara gratis di Universitas Esa Unggul selama masa studi (8 semester) dengan minimal IPK 3.00 selama masa perkuliahan. Persyaratannya:
  • Lulusan SMA tahun 2012
  • Jalur akademik: Minimal nilai rata-rata raport kelas X, XI, dan XII 7,5
  • Jalur non-akademik: pernah menjadi juara pada tingkat nasional atau internasional untuk bidang sains, olahraga, seni budaya
Beasiswa Prestasi
Dengan beasiswa ini, penerima beasiswa bisa dengan keringanan hinggal 70% dari biaya studi. Persyaratannya:
  • Jalur akademik: Minimal nilai rata-rata raport kelas X, XI, dan XII 7,0
  • Jalur non-akademik: pernah menjadi juara pada tingkat kota atau propinsi untuk bidang sains, olahraga, seni budaya
Beasiswa Aksessbilitas
Dengan beasiswa ini, penerima beasiswa bisa dengan keringanan hinggal 50% dari biaya studi. Persyaratannya:
  • Anak dari tenaga pengajar/guru
  • Masyarakat Indonesia Bagian Timur
  • Communicty Development
  • Memiliki Keterbatasan Finansial
  • Minimal nilai rata-rata raport kelas X, XI, dan XII 7,0
  • Lulus Ujian Saringan Masuk (USM)

Kisi-Kisi Ujian Nasional 2011/2012Jurusan IPS


KISI-SISI SOAL UJIAN NASIONAL
JURUSAN IPS

BAHASA INDONESIA
NO
KOMPETENSI
INDIKATOR
1.
Membaca
Memahami isi dan bagian-bagian paragraf suatu artikel teks nonsastra, tajuk rencana, laporan, karya ilmiah, teks pidato, biografi tokoh, serta berbagai bentuk dan jenis paragraph nonteks; memahami teks sastra berbentuk puisi lama, puisi baru, hikayat/sastra Melayu klasik, cerpen,novel, dan drama.
·         Menentukan unsur-unsur paragraf, ide pokok, kalimat utama, kalimat penjelas.
·         Menentukan isi paragraf: fakta, opini, pernyataan/jawaban pertanyaan sesuai isi, tujuan penulis, arti kata/istilah, isi biografi.
·         Menentukan opini penulis dan pihak yang dituju dalam tajuk rencana/editorial.
·         Menentukan isi dan simpulan grafik, diagram atau tabel.
·         Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik sastra Melayu klasik/hikayat.
·         Menentukan unsur-unsur intrinsik/ekstrinsik novel/cerpen/drama.
·         Menentukan unsur-unsur intrinsik puisi.
2.
Menulis
Mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, perasaan, dan informasi dalam berbagai jenis dan bentuk paragraf, teks pidato, surat resmi, dan karya ilmiah dengan mempertimbangkan kesesuaian isi dengan konteks, kepadanan, kepaduan, ketepatan kalimat, penggunaan bahasa, diksi, struktur kalimat, dan ejaan; mengungkapkan pikiran dan gagasan dalam bentuk puisi, cerpen, novel, drama, kritik, esai, dan resensi..
·         Menulis paragraf padu.
·         Melengkapi berbagai bentuk dan jenis paragraph dengan kalimat yang padu.
·         Melengkapi teks pidato.
·         Melengkapi paragraf dengan kata baku, kata serapan, kata berimbuhan, kata ulang, ungkapan, peribahasa.
·         Menyunting penggunaan kalimat/frasa/ kata penghubung/istilah dalam paragraf.
·         Menulis surat resmi.
·         Menyunting kalimat dalam surat resmi.
·         Menulis judul sesuai EYD.
·         Menulis karya ilmiah (latar belakang dan rumusan masalah).
·         Melengkapi larik puisi lama/baru (dengan kata kias/berlambang/berima/bermajas).
·         Melengkapi dialog drama.
·         Menentukan kalimat resensi.
·         Menentukan kalimat kritik
·         Menentukan kalimat esai

BAHASA INGGRIS
NO
KOMPETENSI
INDIKATOR
1.
LISTENING (Mendengarkan)
Memahami makna dalam wacana
lisan interpersonal dan  ransaksional, secara formal, maupun informal, dalam bentuk teks fungsional pendek, recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, explanation, discussion, dan review dalam konteks kehidupan
sehari-hari.
·         Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/informasi rinci dari sebuah percakapan interpersonal/transaksional secara formal atau informal.
·         Menentukan respon yang tepat terhadap percakapan transaksional/interpersonal secara formal atau informal.
·         Menentukan gambar yang tepat sesuai dengan informasi yang ada di dalam percakapan interpersonal/transaksional secara formal atau informal.
·         Menentukan gambar yang sesuai dengan teks monolog yang diperdengarkan
2.
READING (Membaca)
Memahami makna dalam wacana tertulis secara formal maupun informal dalam bentuk teks fungsional pendek, recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, explanation, discussion, dan review dalam konteks kehidupan sehari-hari
·         Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/ informasi tersirat atau informasi rinci dari sebuah teks monolog yang diperdengarkan.
·         Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/ informasi rinci/ informasi tersirat atau makna kata/frasa/kalimat dari teks tertulis fungsional pendek berbentuk message.
·         Menentukan gambaran umum/informasi rinci/informasi tersirat/informasi tertentu atau makna kata/frasa/kalimat atau pikiran utama paragraf/rujukan kata/tujuan komunikatif dari teks tertulis fungsional pendek berbentuk letter/e-mail.
·         Menentukan informasi tertentu/gambaran umum/informasi  inci/informasi tersirat/rujukan kata atau makna kata/frasa dari teks tertulis fungsional pendek berbentuk advertisement/brochure.
·         Menentukan informasi tertentu/informasi rinci/ pikiran utama paragraf/pesan moral/gambaran umum/ informasi  tersirat/rujukan kata atau makna kata/frasa/kalimat dari teks tertulis berbentuk narrative.
·         Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/rujukan kata/informasi rinci/informasi tersirat ataumakna kata/frasa/kalimat atau tujuan komunikatif/pikiran utama paragraf dari teks tertulis berbentuk news item.
·         Menentukan informasi tertentu/pikiran utama paragraf atau akna kata/frasa/kalimat atau informasi rinci/gambaran umum/tujuan komunikatif/informasi tersirat/ rujukan kata dari teks tertulis berbentuk recount.
·         Menentukan gambaran umum/informasi tertentu atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata/informasi tersirat/ informasi rinci dari teks fungsional pendek berbentuk announcement.
·         Menentukan gambaran umum/tujuan komunikatif/ informasi tertentu/pikiran utama paragraf/informasi tersirat atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata/informasi rinci dari teks tertulis berbentuk report.
·         Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/ informasi rinci/ rujukan kata/informasi tersirat atau makna kata/frasa/kalimat atau tujuan komunikatif/ pikiran utama paragraf dari teks tertulis berbentuk descriptive.
·         Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/ informasi tersirat/ informasi rinci/ tujuan komunikatif atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata/ pikiran utama paragraf dari teks tertulis berbentuk explanation.
·         Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/ informasi tersirat/ informasi rinci/pikiran utama paragraf atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata/tujuan komunikatif dari teks tertulis berbentuk exposition.
·         Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf/ informasi tersirat/informasi tertentu/tujuan komunikatif/informasi rinci atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata dari teks tertulis berbentuk discussion.
·         Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/ informasi tersirat/informasi rinci/tujuan komunikatif atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata/ pikiran utama paragraf dari teks tertulis berbentuk review.
3.
WRITING (Menulis)
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, discussion dan review dalam konteks kehidupan sehari-hari.
·         Menyusun beberapa kalimat secara acak menjadi sebuah teks berbentuk recount/procedure/narrative/ descriptive.
·         Melengkapi 3 rumpang pada teks pendek berbentuk narrative/ procedure/recount/descriptive/report dengan kosa kata/frasa yang sesuai


MATEMATIKA

NO
KOMPETENSI
INDIKATOR
1.
Memahami pernyataan dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta mampu menggunakan prinsip matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan penarikan kesimpulan.
·         Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari suatu pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor
·         Menentukan kesimpulan dari beberapa premis
2.
Memahami konsep yang berkaitan
dengan aturan pangkat, akar dan
logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat dan grafiknya, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, komposisi dan invers fungsi, sistem persamaan linear, program linear, matriks, barisan dan deret, serta mampu menggunakannya dalam pemecahan masalah.
·         Menentukan hasil operasi bentuk pangkat, akar, dan logaritma.
·         Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan grafik fungsi kuadrat. Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan kuadrat. Menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat.
·         Menentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.
·         Menentukan nilai optimum bentuk objektif dari daerah himpunan penyelesaian system pertidaksamaan linear. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan program linear.
·         Menyelesaikan masalah matriks yang berkaitan dengan kesamaan, determinan, dan atau invers matriks. Menentukan suku ke-n atau jumlah n suku pertama deret aritmetika atau geometri.
·         Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitandengan barisan dan deret aritmetika.
3.
Memahami limit fungsi aljabar, turunan fungsi, nilai ekstrim, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
·         Menghitung nilai limit fungsi aljabar.
·         Menentukan turunan fungsi aljabar dan aplikasinya.
·         Menentukan integral fungsi aljabar
4
Mengolah, menyajikan, dan menafsirkan data dan memahami kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi dan peluang kejadian serta mampu menerapkannya dalam pemecahan masalah
·         Menentukan luas daerah dengan menggunakan integral.
·         Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan kaidah pencacahan, permutasi, atau kombinasi.
·         Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang dan frekuensi harapan suatu kejadian
·         Menentukan unsur-unsur pada diagram lingkaran atau batang
·         Menghitung nilai ukuran pemusatan dari data dalam bentuk tabel atau diagram.
·         Menentukan nilai ukuran penyebaran.




EKONOMI
NO
KOMPETENSI
INDIKATOR
1
Memahami permasalahan  konomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan system ekonomi, konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen, permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.

·         Mendeskripsikan kebutuhan manusia, kelangkaan, atau masalah pokok ekonomi.
·         Mendeskripsikan biaya peluang (hilangnya kesempatan pada tenaga kerja) atau sistem ekonomi.
·         Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dalam mencapai kepuasan maksimal dan pola perilaku produsen dalam mencapai laba/output maksimal, atau peran konsumen dan produsen
·         Mendeskripsikan pelaku ekonomi atau interaksinya dalam suatu perekonomian (circular flow diagram)
·         Mendeskripsikan permintaan dan penawaran atau harga dan jumlah keseimbangan dengan tabel, grafik, atau perhitungan matematika.
·         Mendeskripsikan pasar barang (pasar output) ataupasar faktor produksi (pasar input).
2
Memahami kebijakan pemerintah
dalam bidang ekonomi, Produk
Domestik Bruto (PDB), Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB),
Pendapatan Nasional (PN), inflasi,
konsumsi, investasi, uang dan
perbankan.

·         Mendeskripsikan ekonomi mikro dan ekonomi makro atau masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi.
·         Mendeskripsikan konsep PDB, PDB harga berlaku, PDB harga konstan, pendapatan nasional, atau pendapatan perkapita
·         Mendeskripsikan indeks harga atau inflasi berdasarkan data atau grafik
·         Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan atau investasi berdasarkan data, atau grafik
·         Mendeskripsikan konsep dan teori uang, perbankan,atau kebijakan pemerintah di bidang moneter.
3
Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi, APBN dan APBD, perekonomian terbuka, serta mengenal pasar modal
·         Mendeskripsikan ketenagakerjaan, pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, pengangguran atau dampaknya berdasarkan data atau grafik
·         Mendeskripsikan APBN dan APBD, kebijakan pemerintah di bidang fiskal, sumber-sumber penerimaan atau pengeluaran pemerintah.
·         Mendeskripsikan bursa efek atau mekanisme kerja bursa efek
·         Mendeskripsikan perdagangan internasional valuta asing, neraca pembayaran atau devisa
4
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. Membuat laporan keuangan perusahaan jasa
·         Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi, persamaan akuntansi atau mencatat mekanisme debit dan kredit.
·         Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum atau buku besar berdasarkan transaksi/dokumen.
·         Membuat jurnal penyesuaian dan atau kertas kerja perusahaan jasa.
5
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang dan penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang
·         Mencatat jurnal khusus, buku besar utama, atau buku besar pembantu perusahaan dagang.
·         Menghitung harga pokok penjualan berdasarkan data
·         Membuat jurnal penyesuaian dan atau kertas kerja perusahaan dagang.
·         Mendeskripsikan laporan keuangan serta perhitungannya
·         Mencatat jurnal penutup, posting ke jurnal penutup ke buku besar atau neraca saldo setelah penutupan
6
Memahami manajemen, badan usaha dalam perekonomian nasional, pengelolaan koperasi, dan kewirausahaan
·         Mendeskripsikan manajemen dan badan usaha.
·         Mendeskripsikan cara pengembangan koperasi, koperasi sekolah atau menghitung pembagian sisa hasil usaha berdasarkan data.
·         Mendeskripsikan kewirausahaan


.

SOSIOLOGI

NO
KOMPETENSI
INDIKATOR
1
Menjelaskan sosiologi sebagai ilmu sosial.
·         Mendeskripsikan obyek kajian, kegunaan, metode atau ciri-ciri ilmu sosiologi
·         Menjelaskan permasalahan sosial atau pemecahan masalah sosial.
2
Mendeskripsikan nilai, norma, dan sosialisasi.

·         Mengidentifikasi jenis/fungsi nilai atau norma sosial.
·         Menjelaskan keteraturan sosial dalam masyarakat.
·         Menjelaskan fungsi atau tujuan sosialisasi
·         Mengidentifikasi berbagai bentuk media sosialisasi
3
Mendeskripsikan interaksi sosial dan bentuk-bentuknya
·         Menjelaskan terjadinya interaksi atau faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
·         Mengidentifikasi berbagai jenis interaksi sosial.
4
Mendeskripsikan penyimpangan dan pengendalian sosial
·         Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang.
·         Mengidentifikasi berbagai jenis perilaku menyimpang
·         Mengindentifikasi pengendalian sosial melalui berbagai jenis lembaga pengendalian social
5
Menganalisis struktur sosial, konflik sosial dan mobilitas sosial
·         Menjelaskan struktur sosial dalam masyarakat.
·         Mengidentifikasi struktur sosial dalam tahap perkembangan masyarakat.
·         Menjelaskan sebab atau akibat konflik sosial.
·         Menjelaskan proses sosial dalam penyelesaian konflik.
·         Mengidentifikasi berbagai bentuk, faktor pendorong, atau faktor penghambat mobilitas sosial.
·         Menjelaskan saluran, cara, atau akibat dari mobilitas sosial.
6
Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
·         Menjelaskan pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat.
·         Mengidentifikasi ciri atau tipe masyarakat multikultural.
·         Menjelaskan hubungan struktur sosial masyarakat multikultural dengan proses integrasi sosial.
·         Menjelaskan latar belakang terbentuknya masyarakat multikultural atau pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.
·         Mengidentifikasi perilaku yang sesuai denganmasyarakat multicultural
7
Mendeskripsikan perubahan sosial
dan dampaknya
·         Menganalisis faktor pendorong atau penghambat perubahan sosial.
·         Mengidentifikasi jenis atau bentuk perubahan sosial.
·         Menjelaskan dampak positif atau dampak negative perubahan sosial.
·         Mengidentifikasi sebab perubahan sosial atau bentuk perubahan sosial.
8
Menjelaskan lembaga sosial
·         Menjelaskan hakikat, ciri-ciri, atau fungsi lembaga sosial dalam masyarakat
9
Mendeskripsikan penelitian sosial
·         Mengidentifikasi jenis-jenis penelitian.
·         Mendeskripsikan rancangan penelitian atau melakukan penelitian sosial.
·         Mendeskripsikan hasil penelitian sosial.





GEOGRAFI

NO
KOMPETENSI
INDIKATOR
1
Mendeskripsikan hakikat, objek, ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek dan pendekatan geografi
·         Menentukan penggunaan prinsip, konsep dasar, aspek, dan pendekatan Geografi dalam mengkaji fenomena geosfer
2
Menganalisis sejarah pembentukan Bumi, Tatasurya, dan Jagadraya
·         Mendeskripsikan proses pembentukan Bumi, Tatasurya, dan Jagadraya.
·         Mengidentifikasi planet Tatasurya dan Jagadraya.
3
Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia
·         Menganalisis fenomena yang terjadi di lithosfer dan pedosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
·         Menganalisis fenomena yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
·         Mendeskripsikan keanekaragaman flora dan fauna sebagai potensi pendukung kehidupan
·         Mendeskripsikan fenomena kependudukan
4
Mendeskripsikan sumber daya alam serta kaitannya dengan kehidupan manusia
·         Mengidentifikasi sumber daya alam yang berhubungan dengan aspek geografi.
·         Mengidentifikasi pemanfaatan sumber daya alam secara arif.
5
Mendeskripsikan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup
·         Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup
·         Mengkaji kaitan lingkungan hidup dengan pembangunan berkelanjutan.
6
Menerapkan keterampilan dasar peta/pemetaan dalam memahami fenomena geosfer
·         Menerapkan keterampilan dasar pemetaan pada pembuatan peta
·         Menganalisis penggunaan peta untuk penentuan lokasi kegiatan ekonomi penduduk
7
Mendeskripsikan pemanfaatan  citra penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis sebagai media informasi fenomena geosfer
·         Menginterpretasi citra hasil penginderaan jauh dan pemanfaatnya sebagai sumber informasi geosfer
·         Mendeksripsikan Sistem Informasi Geografis sebagai media informasi fenomena geosfer
8
Mendeskripsikan wilayah dan pewilayahan di dunia
·         Membedakan pola keruangan dan interaksi desadesa, desa-kota, dan kota-kota.
·         Mendeskripsikan konsep wilayah dan pewilayahan dalam kaitan dengan pembangunan.
·         Mendeskripsikan karakteristik negara berkembang dan negara maju.