Selasa, 31 Januari 2012

Doa Ulang Tahun Ambalan


Assalamu’alaikum Wr.Wb.
ﺑﺳﻡﺍﻠﻠﻪ ﺍﻠﺮﺤﻤﻥ ﺍﻠﺮﺤﻴﻢ
 ﺍﻠﺤﻣﺪ ﺍﻠﻠﻪ ﺮﺐ ﺍﻠﻌﻠﻤﻳﻥ ﺤﻤﺪﺍﻟﺷﻜﺮﻴﻦ ﺤﻤﺪ ﺍﻠﻧﻌﻣﻴﻦ
 ﺍﻠﻠﻬﻢ ﺻﻠﻰﻋﻠﻰﺴﻴﺪﻴﻥ ﻤﺣﻤﺪ ﻮﻋﻠﻰﺍﻠ  ﺴﻴﺪﻴﻥ ﻤﺣﻤﺪ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang, atas ridho dan keagungan-Mu ya Allah, perkenankanlah kami segenap yang hadir dalam Upacara Hari Ulang Tahun Ambalan Permata biru dan Kristal Putih yang ke-11, memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat-Mu, atas limpahan rahmat dan anugerah-Mu yang tiada terhingga, semoga kami termasuk hamba-Mu yang pandai mensyukuri nikmat karunia-MU.

Ya Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Perkasa, limpahkanlah kepada kami, seluruh anggota Gerakan Pramuka Gugus Depan 13.141-142 Madrasah Aliyah Ribhul Ulum Kedungmutih Wedung Demak kekuatan lahir dan batin, keteguhan iman, kesabaran yang dalam, ketabahan serta kekuatan; dalam menjalankan segala tugas dan tanggung jawab kami, sehingga kami mampu melaksanakannya dengan bimbingan, naungan, ridho dan hidayah-Mu.

Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Pandai, berilah kami ilmu yang bermanfaat dan jadikanlah kami manusia pembangunan yang berguna bagi bangsa, negara dan agama.


Ya Allah Yang Maha Pemaaf  lagi Maha Pengampun, ampunilah segala dosa dan kesalahan kami, kedua orang tua kami, para pemimpin kami, seluruh pahlawan bangsa kami, khususnya Pahlawan Gerakan Pramuka.
Bimbinglah kami seluruh anggota Pramuka Gugus Depan 13.141-142 Madrasah Aliyah Ribhul Ulum Kedungmutih Wedung Demak ke jalan yang lurus lagi benar, sebagaimana jalannya orang-orang yang telah engkau beri kenikmatan. Jauhkanlah kami dari segala bencana dan malapetaka yang membawa kerusakan

Ya Allah, kabulkanlah segala do’a dan permohonan kami

ﺮﺑﻧﺍ ﺍﺘﻳﻧﺍ ﻓﻲﺍﻠﺪﻧﻲ ﺣﺳﻨﺔ ﻮﻓﻲ ﺍﻷﺧﻴﺮﺖ ﺣﺳﻨﺔ ﻮﻘﻧﺍ ﻋﺬﺍﺐ ﺍﻠﻨﺍﺮ
ﺴﺑﺤﻦ ﺮﺏ ﻋﺰﺖ ﻋﻡ ﻴﺳﻓﻮﻥ ﻮﺴﻠﻣ ﻋﻠﻰﺍﻠﻤﻮﺮﺳﻠﻴﻦ ﻮﺍﻠﺤﻤﺩﺍﻠﻠﻪﺮﺐﺍﻠﻌﻠﻤﻳﻦ
ﺍﻟﻓﺘﺣﻪ
Wassalamualaikum Wr. Wb.


Sabtu, 28 Januari 2012

tips atau cara mengatasi rasa minder pada diri

Malu atau minder, merupakan salah satu sifat manusia yang umum dan sangat manusiawi, hal ini muncul pada kondisi saat hilangnya percaya diri. Hilangnya percaya diri muncul dalam diri-diri yang tentu berdasar pada sumber-sumber pokok permasalahan, dan semua sumber-sumber permasalahan itu bersifat relatif adanya. Dari beberapa blog yang sempat saya kunjungi, saya menemukan beberapa pemaparan yang mengupas tentang minder dan malu pada diri seseorang. Di antara pemaparan-pemaparan itu saya kolaborasikan disini, dalam artikel ini.

Orang-orang dengan sifat pemalu secara naluri menyimpan kesadaran kalau diri mereka terlewatkan dari orang lain. Sifat pemalu biasanya membuat seseorang kehilangan kesempatan, kurang mendapat kesenangan dan terkucil dari hubungan sosial. Sifat pemalu dapat membawa banyak kerugian. Tapi bagi Anda yang memiliki sifat ini, tak perlu berkecil hati, karena pada dasarnya ada banyak cara untuk mengusir jauh-jauh sifat yang merugikan ini.

Sebenarnya, formula dari rasa malu terdiri dari 'terlalu berpusat pada diri sendiri' dicampur dengan rasa gugup. Dan ada paduan yang lebih tak menyangkan, saat rasa malu itu mempengaruhi fisik Anda dengan cara 'membajak' ketenangan logis. Rasa malu adalah sebuah kombinasi dari kegugupan sosial dan pengkondisian sosial.

Untuk mengatasi rasa malu ini, yang Anda butuhkan adalah belajar bersikap rileks dalam pergaulan sosial. Dibutuhkan usaha untuk mengarahkan diri Anda jauh dari terlalu berpusat pada diri sendiri, serta memberi diri Anda ruang untuk mempraktekan kemampuan bercakap-cakap. Dalam kebanyakan kasus, emosi yang memuncak dalam bersosialisasi membuat orang menanggapi berbagai kejadian dengan rasa takut. Untuk memulai mengurangi rasa malu, bagi Anda yang pemalu, ada beberapa hal di bawah ini yang mungkin dapat Anda praktekan.

1. Pikirkan tentang cara Anda merasa dan bertindak di sekitar orang-orang yang telah Anda kenal, dimana Anda bisa merasa nyaman dan bersikap spontan. Alihkan perasaan itu saat Anda bertemu kenalan baru, begitu pula dalam situasi yang membuat rasa percaya diri Anda memudar.

2. Hindari terlalu memperhatikan diri Anda sendiri. Tentu saja, Anda boleh sedikit memikirkan tentang bagaimana Anda akan melewatkan perbicangan dengan orang banyak, tapi jika seluruh fokus Anda tercurah pada kata-kata sendiri dan perasaan Anda, selanjutnya Anda akan mulai merasa gugup sendiri. Ingat-ingat apa yang dikenakan oleh orang lain dan buat catatan tersendiri, dengarkan apa yang mereka perbincangkan, bayangkan dimana mereka tinggal, buat sebuah garis besar atau ingat-ingat nama mereka. Hal ini bukan hanya memberi Anda bahan perbincangan, tapi juga mencairkan ketegangan dalam bersosialisasi dan membuat perasaan Anda lebih tenang.

3. Buat pertanyaan terbuka pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang bicara tentang diri mereka sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat orang lain tertarik. Apa yang membuat mereka tertarik akan membuat perbicangan berjalan menyenangkan bagi semua orang. Selalu ajukan pertanyaan yang memungkinkan jawaban lebih dari ya/tidak.

4. Berhentilah percaya pada imajinasi Anda. Mungkin Anda pernah membuat gambaran tentang sebuah liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya jauh berbeda dari yang Anda bayangkan. Itu menunjukan beatapa tak dapat dipercayanya bayangan kita sendiri. Berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan orang lain, karena apa yang dipikiran orang lain tentang Anda, belum tentu sama persis seperti bayangan Anda.

5. Berhentilah memikirkan 'segalanya atau bukan apa-apa.' Pemikiran 'pasti begini/pasti begitu' tertuang saat Anda mengalami emosi. Orang-orang yang sedang depresi, marah dan gelisah melihat kenyataan dari hal-hal ini dengan perbedaan yang ekstrim. Bagi orang yang sedang marah 'Anda salah' dan 'mereka benar,' orang yang marah akan melihat dirinya 'gagal', sedang yang lain

'berhasil.' Jadi berhentilah berpikir kalau Anda mungkin telah mengatakan hal yang salah, atau orang lain akan membenci Anda. Saat Anda merasa rileks dalam pergaulan sosial, Anda juga akan mendapat lebih sedikit peringatan dari diri sendiri, karena dalam keadaan gugup, biasanya Anda akan mulai berpikir tentang segalanya atau bukan apa-apa.

6. Nikmati waktu Anda. Hindari mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih dulu. Ajukan pertanyaan, dan jika mendapat pertanyaan. Anda dapat mempertimbangkan jawaban terlebih dahulu sebagai tanggapan Anda, jangan asal menjawab tanpa berpikir. Jawaban yang diluncurkan dengan perlahan merupakan cara bersikap santai.

7. Gunakan latihan hipnotis. Hipnotis merupakan cara tercepat untuk mengubah tanggapan insting/emosi Anda dalam setiap situasi. Hanya pikirkan bahwa pikiran dan tubuh Anda dalam keadaan rileks sewaktu bertemu orang baru. Sebenarnya, sewaktu Anda merasa santai seringkali Anda akan menemukan saat yang tepat untuk menerapkan hipnotis agar merasa lebih percaya diri saat berhadapan dengan orang-orang baru, dan tentu saja pada titik ini rasa malu akan tersingkir dengan sendirinya.

Nah itulah beberapa pemaparan tentang Cara atau tips mengatasi rasa minder dan malu dalam diri, Bagi Anda yang mungkin memiliki masalah dengan rasa malu saat bertemu dengan kenalan baru, dapat Anda mencoba tujuh tips yang kami sampaikan di atas. Dan semoga setelah itu Anda akan lebih percaya diri saat bertemu orang-orang baru dalam pergaulan sosial.

Tips bagaimana menjadi sebuah pribadi yang penuh daya tarik dan memikat - Jadilah Pribadi yang penuh daya tarik:



Kadang kita menemukan seseorang yang baru kita kenal,namun begitu menyenangkan,hingga membuat kita merasa nyaman dan merindukan kehadiran orang itu. Bisa di bilang orang semacam ini memiliki daya tarik bagi orang lain.seperti misalnya bunga,alat untuk menarik lebah.Namun kabar gembiranya,kita semua dapat menjadi orang yang selalu di rindukan seperti itu.Daya tarik dapat di tumbuhkan. kamu dapat menciptakan aura positip yang bisa di timbulkan dari perhatian,kasih sayang dan rasa hormat. kamu bisa mengikuti beberapa tips menumbuhkan daya tarik di bawah ini:

Berikan kebaikan tanpa pernah menghitungnya;
Tuhan itu maha pemurah,ada pepatah mengatakan,"Lebih baik memberi dari pada meminta", Berikan kesediaan yang tulus untuk berbagi dengan orang lain. Dalam kehidupan sosial, orang cenderung memberi dan beramal semata-mata demi memuaskan ego,Namun sebenarnya,memberi dengan ikhlas dapat menumbuhkan perasaan positip.Belajarlah memberi tanpa mengharapkan imbalan.Perasaan yang datang dari hati akan menumbuhkan kepuasan dan kesenangan.

Hidup dalam kerendahan hati;
Kerendahan hati merupakan perwujudan dari kebanggaan hati,tapi pengganti dari membanggakan diri sendiri pada yang lainnya. Amal,toleransi dan kerendahan hati memiliki nilai yang tinggi.Kerendahan hati dan kedamaian saling bertautan.Percayalah pada diri sendiri,dan singkirkan keinginan untuk selalu membuktikan pada orang lain. Sementara orang yang berusaha untuk rendah hati,mereka harus menghentikan sikap egois.itu sebuah proses yang mutlak dan membangun.

Kemurnian;
Keyakinan menarik hati,keyakinan dan kesabaran merupan kondisi awal dari sebuah ketertarikan atau daya tarik.

Penuh minat;
Apa yang kita katakan pada diri sendiri,tentukan hidup dan diri kita sendiri dari hari kehari merupakan efek yang luar biasa,sepanjang waktu. Lihat dan pikiran diri kamu sebagai diri yang menarik.Pertahankan pandangan itu sejelas mungkin dalam pikiran kamu.Lalu dengan sendirinya,kamu akan menarik segala yang penting untuk menyempurnakan pandangan itu,jadilah orang yang penuh ceria dan penuh harapan.dan buat dunia terpikat pada kamu.

Wajah ceria;
Tertawa itu menyehatkan,buat wajah kamu selalu ceria.Saat kamu tersenyum,otak akan bereaksi dan memproduksi endorphin (zat Alami yang memindahkan rasa sakit). Selain itu,sebuah senyuman akan membuat kamu rileks. Sebuah senyum juga akan menebarkan kegembiraan pada orang lain.Tekankan dalam pikiran kamu,selagi kamu bersama orang lain,bahwa senyuman akan memperpendek jarak antar orang lain.

Antusias dan Hasrat;
Dua hal ini merupakan Ibu yang melahirkan Sukses.
Antusias dan Hasrat dapat mendatangkan uang,Kekuatan dan pengaruh.Hal besar tidak akan di capai tanpa antusias,Yakinlah pada apa yang kamu kerjakan.Kerjakan tiap pekerjaan kamu dengan penuh cinta.Mansukan antusias dalam pribadi kamu.dan si antusias ini akan menciptakan hal luar biasa buat kamu.

Tata krama;
Tingkah laku,kesopanan dan kebaikan membuat orang lain percaya pada kamu.Tatakrama yang bagus membuat orang lain merasa nyaman bercakap-cakap dengan kamu.Tatakrama sumber kesenangan,memberikan rasa aman dengan menunjukan penghormatan pada orang lain. Bersikap penuh tatakrama bukan hanya berlaku pada sebagian orang.tapi pada setiap orang yang kamu kenal,tak peduli status kependudukan mereka.


Semoga dengan tips ini kamu terlahir menjadi manusia yang penuh daya tarik,teguh,dan tidak mudah menyerah dengan situasi,kondisi yang tengah kamu hadapin saat ini. jangan menyerah,semangat dong.. "Pribadi tangguh pantang mengeluh".

Tips untuk memulihkan atau menyembuhkan kondisi pemakai Narkoba

- Berikut ini,ada beberapa cara untuk bisa memulihkan kondisi seorang pemakai narkoba, tentunya, yang pertama harus di miliki sebelum korban itu masuk ke dalam tahap pengobatan, adalah niat untuk sembuh biar gimana pun kerasnya usaha keluarga atau teman dekatnya untuk mengobati si korban itu, tanpa niat sembuh, percayalah semua itu gak bakalan berhasil.

Setelah si korban itu, udah berniat kuat untuk sembuh, cara pertama yang harus di lakukan adalah:

Pertolongan Pertama;
Penderita di mandikan dengan air hangat,minum banyak,makan-makanan yang bergizi dalam jumlah sedikit dan sering,dan di alihkan perhatiannya dari narkoba,Bila tak berhasil,perlu pertolongan dokter. pengguna harus di yakinkan bahwa gejala-gejala sakau,mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan hilang.

Detoksifikasi;
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh,dengan cara di pakai atau penurunan dosis obat pengganti.Deteksifikasi dapat di lakukan dengan berobat jalan atau di rawat di Rumah sakit.Biasanya,proses DEteksifikasi di lakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu,hingga hasil test urine menjadi negatif dari zat adiktif.

Rehabilitasi;
Setelah menjalani DEtoksifikasi hingga tuntas (test urine sudah negatif),tubuh secara fisik memang tidak "ketagihan" lagi.Namun,secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut.hal itu masih membuntutialam pikiran dan perasaan sang pecandu.Ia masih sangat rentan dan masih sangat besar kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus lagi.Untuk itu,setelah di detoksifikasi perlu juga di proteksi lingkungan dan pergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu.misalnya dengan memasukan mantan pecandu ke pusat rehabilitasi.
Beberapa cara lainnya adalah melakukan terapi yang di sebut D.O.C.A sebelum melakukan terapi D.O.C.A tentu harus cek dulukondisi si pecandu tersebut,yang memerlukan terapi D.O.C.A itu adalah mereka (pasien)dengan tingkat keparahan putus opoid 2 dan 3 pada sekala Himmelsbach yaitu antara lain adanya gejala merasa sakit seluruh tubuh,panas dingin,gemetaran,mual dsb.juga mereka yang takut dengan cara Detoksifikasi lain atau menghendakinya.

Plus,harus tahu juga riwayat kesehatan pasien sebelumnya. D.O.C.A mempunyai syarat medis tertentu. yang membatasi agar tidak terjadi komplikasi berat.yaitu termasuk sedang tidak hamil,tidak menderita hepotitis akut,tidak mengalami gangguan jiwa berat (psikosis),atau tidak sakit parah lainnya yang beresiko dengan anestesia seperti infeksi jantung,infeksi paru-paru,atau gagal ginjal.

Karena Kau Patahkan Hatiku

Aku merasakan patah hati ini
seperti batu koral
yang menimpuk jidat,
Benjol...

Aku merasakan patah hati ini
seperti pukulan Chris Jhon
yang bertubi-tubi
Babak belur...

Aku merasakan patah hati ini
seperti bau kentut
tetanggaku yang gendut
Bikin aku semaput...

Tapi aku benjol bukan karena ditimpuk batu koral
Aku babak belur bukan karena dipukul Chris Jhon
Dan aku semaput bukan karena mencium bau kentut

Tapi karena kau
telah patahkan hatiku

Jumat, 27 Januari 2012

KI Ageng Pandanaran

Crita iki diwiwiti saka Kerajaan Demak Bintara, kerajaan Islam sing sepisan neng tlatah Jawa, rajane jenenge Raden Patah. Dheweke keturunan Brawijaya sing omah-omah karo putri Tiongkok. Merga tlaten dheweke bisa mbangun krajaane sing ndadekake rakyate urip makmur lan bias tentrem anggone nglakoni ibadah agamane. Sawise Raden Patah seda, mula sing nggenteni dadi raja ora liya anak mbarepe sing jenenge Pangeran Sepuh utawa Pangeran Sepuh Sabrang Lor. Pangeran iki duwe anak lanang jenenge Pangeran Made Pandan lan dikarepake sing bakal nggenteni dheweke.
Nanging, apa sing dikarepake dening Pangeran Sepuh Sabrang Lor ora bakal kawujud, merga Pangeran Made Pandan ora gelem dadi Sultan. Dheweke kepengin dadi ulama gedhe lan nyepi arep nglakoni tapa, uga ngangsu kawruh bab agama. Dhek bapake seda, kuwasane diwenehake marang Paklike, Raden Trenggana diangkat dadi Sultan Demak ketelu. Pangeran Made Pandan banjur ninggalake Kasultanan Demak lan ngumbara nuju arah Kidul sig ora bakal dingerteni dening sedulur Kasultanan.
Sajroning pangumbaran, dheweke mesthi ngajarake lan ngangsu kawruh bab agama Islam. Saya suwe anggone mlaku, lan ora dirasa dheweke wis tekan ing sawijining panggonan sing diarani Bergota. Neng panggonan iku, dheweke ngedegake pondho-pondhok pesantren kanggho para pandhereke kanggo ngangsu kawruh lan nyebarake agama Islam. Kanthi sarujuke Sultan Demak, Pangeran Made Pandan mbukak alas anyar lab ngedegake omah uga gawe kampung. Ngelingi alas mau akeh wit asem arang-arang, tegese asem sing jarake adoh-adoh, mula diarani Semarang (asale saka tembung asem “asam”, lan arang “jarang”). Merga tlaten lan sabar anggone mulang warga bab agama, Pangeran Made Pandan banjur kesuwur kanthi paraban Ki Ageng Pandanaran. Banjur dheweke ngedegake Kabupaten Semarang sing diestoni dening Sultan Demak lan Ki Ageng Pandanaran diangkat dadi bupati sing sepisanan ing Semarang. Dheweke nglakoni pamarentahan kanthi wicaksana lan tlaten. Ki Ageng Pandanaran duwe anak sing uga kesuwur kanthi paraban Ki Ageng Pandanaran. Pungkasane, Bupati Pandanaran (Pangeran Made Pandan) tilar donya. Lan disarekake ig Pegunungan Pakis Aji (Telomoyo) sing manggon ing sisih wetan Bergota. Ki Ageng Pandanaran nggantekake kalungguhane bupati Semarang merga saka warisane jenate bapake. Dheweke mimpin Pamarentahan kanthi apik lan mesthi manut karo ajaran-ajaran Islam kaya dene jenate bapake. Nanging suwe-suwe ana owah-owahan. Dheweke sing maune apikan aten iku saiki wis malih dadi luntur. Tughas-tugas pamarentah sing maune digarap nganti rampung lan tumata kanthi thirik-thirik, saiki wis wiwit kerep ora digubres lan digarap, apa maneh pondhok-pondhok pesantrene lan panggonan kanggo ngibadah sing wis wiwit ora dirumat maneh. Nanging bejane sing kaya mangkono mau nuli dimangerteni dening Sultan Bintara, mula oa dadi kedarung-darung tekan ngendi-endi.
Sultan Demak ngupayakake kanggo nginsyafke Ki Ageng Pandanaran kanthi prantaran utusane, nanging kekarepane Sultan Demak ora diwangsuli nanging malah diece entek-entekan. Ngerteni kahanan sing kaya mangkono, mula Sultan Demak nganakake rembugan gedhen sing bakal ditekani dening para pejabat lan tokoh agama, ing antarane para Walisanga. Kanggo ngemban tugas kuwi, diputuske yen sunan Kalijaga ditunjuk dadi utusan Sultan Demak.
Sunan kalijaga nyamar dadi tukang suket sing nawakake dagangan sukete neng plataran Kabupaten Semarang kanggo pakan jaran piyaraane. Sawise suket mau dituku, banjur dibongkar dening tukang jaran sing pranyata ing jerone mau ditemokake emas sakepel sing pating kumeclap. Emas sakepel mau banjur diakoni dening sang bupati dadi duweke. Kahanan kaya mangkono iku kedadeyan nganti ping pirang-pirang nganti emas sing ditampa yen dijumlahke wis mesthi akeh banget lan samsaya srakah lan tamak bae bupati mau. Nalika tukang mau ngandhakake marang sang bupati ngenani emas sakepel mau nanging kasunyatane ora diakoni yen dhewee nympen emas duweke tukang suket.
Mula si tukang suket mau meneng sedhela ndonga marang Gusti kang Murbng Dumadi supaya diwenehi pituduh lan dalan kanggo nakluke sag bupati Semarang tanpa mancing tukaran utawa padudon. Si tuang suket ngandharake yen sang bupati ora ngakoni ora dadi ngapa, malah yen sang bupati isih kepengin emas s9ing luwih akeh maneh, dheweke saguh kanggo nduduhake neng endi panggonan emas-emas mau. Sawise ngrungokake tembung-tembung mau, tanpa isin-isin sang bupati terus meksa supaya age-age diduduhake neng endi panggonan emas sing dimaksud mau.
Sing dodol suket ngongkon sang bupati supaya macul lemah neng platarane Kabupaten. Wiwitane sang bupati ngrasa mamang, nanging merga anggone duwe kekarepan kpengin entuk emas sing luwih akeh, mula pangrasa sing kaya mangkono iku dilalekake, lan panjaluke tukang suket mau dituruti. Kanthi gedhe lan kuwasane Sang Maha Wikan, mula kasunyatane saben kilan lemah sing dipacul mau dadi emas. Mula sang bupati kanthi rasa ati sing bungah, banjur nerusake anggone macul, dheweke ngrasa samsaya kesel lan wis ora saguh maneh anggone ngayunke pacule.
Wiwit saka kedadeyan sing lagi bae dilakono, dheweke sadhar yen apa sing diadhepi kuwi dudu sembarang wong. Merga ora percaya yen wong sing dodol suket bias nggenti lemah dadi emas. Dheweke ngrumangsani yen dheweke wis kesasar lan keblusuk ing padonyanan. Pungkasane dheweke takon sapa sejatine sing dodol suket iku, lan wangsulane yen dheweke sejatine Sunan Kalijaga, salah sijine saka Walisanga. Krungu kaya mangkoni iku, sang bupati age-age njaluk ngapura ngenani apa sing wis dadi kaluputane, lan sang bupati pungkasane gelem diangkat dadi murite Sunan Kalijaga, nanging kudu ana syarate. Banjur Sunan Kalijaga pamit arep ngadhep marang sang Baginda Sultan Demak, lan ing wektu sing ditemtokake dheweke arep tka maneh padha karo kanggo ngumbara.
Sawise Sunan Kalijaga lunga, bupati Pandanaran wiwit tata-tata kanggo nyiapake pangumbarane. Sakliyane kuwi dheweke mesthi sedekah lan ngamalke bandhane kanggo fakir miskin, kanggo netepi janjine. Ki Ageng Pandanarang karo bojone ngumbara kanggo nggolek sing dinggo nemeni plajarane marang agama Islam, khususe ing Jawa. Pungkasane Ki Ageng pandanaran netep ing Klaten Jawa Tengah nganti seda lan diarekake ing Gunung Jabalkat, nganti saiki kuburan Sunan Tembayat isih rame ditekani dadi objek wisata ziarah sakgandheng karo ziarah Walisanga.

Legenda Terjadinya Bledug Kuwu

Konon kabarnya bahwa tanah Pulau jawa ini sudah dikuasai oleh Kerajaan Galuh yang diperintah Prabu Sindulaya Sang Hyang Prabu Watu Gunung. Pusat pemerintahannya berada di Jawa Barat, karena dianggap mempunyai peranan penting terhadap raja-raja di luar Jawa. Beliau memang berhasil mengangkat nama Galuh menjadi termasyhur dan juga rakyatnya hidup makmur.
Prabu Watu Gunung dikaruniai empat orang putra, yaitu Dyah ayu Dewi menjadi ratu di Nusatembini, Pangeran Adipati Dewata Cengkar, Dewata Pemunah Sakti menjadi adipati di Madura, dan yang terakhir Pangeran Adipati Dewata Agung menjadi adipati di Pulau Bali.
Rakyat Galuh cenderung tidak senang terhadap salah seorang pangeran yaitu Pangeran Adipati Dewata Cengkar. Tingkah lakunya yang kasar terhadap rakyat kecil dan suka menganiaya orang sangat tidak mencerminkan sebagai seorang pangeran. Lebih-lebih terhadap salah satu kegemarannya yang suka memakan daging manusia. Hal tersebut menjadikan rakyat Galuh yang dulunya hidup tenteram berubah menjadi kekhawatiran terhadap keselamatan mereka. Kemudian bagi rakyat yang hatinya kecil, seraya pergi meninggalkan kampung halamannya untuk mencari perlindungan. Perubahan keadaan yang dirasakan oleh rakyat Galuh menjadikan Sang Hyang Watu Gunung mulai bertandang. Lebih-lebih yang menjadi biang keladinya adalah anaknya sendiri, sehingga Sang Prabu seperti dicoreng mukanya. Dengan rasa malu yang tidak dapat ditebus dengan nilai uang, seketika memerintahkan Patih untuk menghadapkan Dewata Cengkar ke istana.
Prabu Watu Gunung sangat murka kepada Dewata Cengkar. Dewata Cengkar yang tidak terima pergi begitu saja meninggalkan istana tanpa pamit. Dia bersama para pasukan yang masih setia kepadanya melarikan diri ke arah timur di waktu tengah malam. Mereka terus berjalan ke timur. Perjalanan mereka terhenti di saat mereka sampai di tempat yang sangat indah dan berlokasi sangat strategis. Tempat tersebut tepatnya di Pegunungan Kendeng. Dewata Cengkar mulai membangun bangunan seperti istana. Dia mendirikan sebuah kerajaan yang diberi nama Medang Kamolan. Untuk membantu urusan pemerintahan diangkat seorang temannya dari Galuh yang bernama Arya Tengger menjadi Patih dan seorang lagi bernama Ruda Peksa menjadi Tumenggung.
Setelah Prabu Dewata Cengkar berhasil mengangkat nama Medang Kamolan menjadi termasyhur dan rakyat menjadi makmur. Medang Kamolan termasuk sudah bisa melupakan rasa balas dendamnya kepada Prabu Watu Gunung. Karena bujukan Patih Arya Tengger dan Ruda Peksa dendam Prabu Dewata Cengkar tersulut kembali. Dengan kemampuan prajurit Medang Kamolan yang sudah perkasa Dewata Cengkar menyerbu Kerajaan Galuh.
Kisah tragis bagi Prabu Watu Gunung, sejak peristiwa Dewata Cengkar makan daging manusia rakyat Galuh banyak yang meninggalkan kampung halamannya. Secara berangsur-angsur diikuti oleh warga yang lain dan tidak mau kembali lagi ke kampung halamannya. Akibatnya, menjadikan Prabu Watu Gunung menjadi murung. Kerajaan Galuh semakin lemah karena prajuritnya banyak yang meninggal dan penggantinya sulit dicari.
Dalam kondisi yang kronis semacam itu datang serangan dari prajurit Medang Kamolan yang dipimpin sendiri oleh rajanya. Prajurit Galuh menjadi kalang kabut karena tidak ada persiapan, pertempuran tidak bisa dielakkan. Pada saat prajurit Galuh hampir kalah dan terpojok, sudah ada yang melapor kepada Prabu Watu Gunung untuk minta bantuan. Prabu Watu Gunung sangat terkejut ketika laporan itu menyebutkan nama Dewata Cengkar. Prabu Watu Gunung matanya memerah dan pada saat itu pula memerintahkan pasukan istana untuk turun ke medan perang menghadapi putranya sendiri. Sesampainya di medan perang Prabu Watu Gunung seraya turun dari kudanya menghadapi langsung Prabu Dewata Cengkar.
“Dewata Cengkar, apakah demikian caranya seorang anak membalas budi terhadap orang tua? Aku ini ayahmu, besok yang memiliki Galuh juga kamu, tetapi caranya tidak seperti ini.”
“Aku sudah tidak butuh pidatomu lagi. Ayo sekarang lawan aku!”
“Sabarlah Dewata Cengkar, perbuatanmu ini tidak direstui oleh Yang Maha Agung. Terkutuk kamu nantinya.”
“Jangan banyak bicara lagi, sekarang serahkan Galuh padaku!”
“Iya, tapi jangan sekarang.”
Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh Prabu Watu Gunung, Dewata Cengkar seketika mengangkat gada di tangannya dan langsung dihantamkan tepat pada tubuh Prabu Watu Gunung. Bersama dengan pukulan itu, terdengar suara menggelegar sambil mengeluarkan asap dan cahaya yang menyilaukan. Kemudian dengan hilangnya asap dan cahaya tersebut hilang pulalah tubuh Watu Gunung beserta kerajaan dan rakyat Galuh, kemudian berubah menjadi hutan belantara. Dari dalam hutan terdengar suara kutukan Prabu Watu Gunung.
“Dewata Cengkar, semua sudah terlanjur. Dengan sifat-sifatmu yang seperti binatang, nantinya akan menjadi kenyataan.”
Mendengar kutukan itu sebenarnya Dewata Cengkar merasa takut dan menyesal. Tetapi Arya Tengger dan Ruda Peksa masih bisa menguasai perasaan Dewata Cengkar kemudian sadar kembali dan melihat para prajurit menyanjung atas kemenangannya.
Atas kemenangannya itu rakyat Medang sudah mendengar. Mereka sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk merayakan kemenangan Prabu Dewata Cengkar. Para pegawai sibuk mempersiapkan semua kebutuhan untuk upacara menyambut kedatangan para prajurit dan rajanya yang pulang dari medan perang.
Lain lagi dengan kesibukan para wanita, karena tugasnya membuat masakan, sudah barang tentu berusaha untuk bisa menghidangkan makanan yang enak-enak. Tetapi naas bagi seorang wanita yang jari kelingkingnya terpotong, kemudian lari merawatnya menuju kamar obat. Setelah selesai wanita itu kembali lagi ke pekerjaannya. Betapa terkejutnya, potongan jari kelingkingnya tidak ditemukan lagi, termasuk daging yang diiris-iris semuanya sudah matang menjadi masakan.
Pesta untuk memeriahkan dimulai. Singkat cerita ternyata Prabu Dewata Cengkar tidak sengaja yang memakan potongan jari tersebut. Dia teringat kegemarannya di masa lalu yaitu memakan daging manusia. Setelah acara usai, Prabu Dewata memerintahkan Arya Tengger untuk mencari daging manusia yang akan dijadikan santapannya. Mula-mula yang dijadikan santapan adalah para narapidana. Setelah di penjara narapidana habis tak tersisa, berganti ke para pemuda kampung. Dewata Cengkar merasa bosan dan meminta Arya Tengger mencari daging wanita muda.
Sebenarnya rakyat Medang Kamolan sudah hampir habis karena banyak yang berbondong-bondong pergi meninggalkan Medang. Mereka meninggalkan Medang karena merasa takut jikalau mendapatkan giliran menjadi santapan Dewata Cengkar berikutnya. Arya Tengger dan Ruda Peksa merasa kebingungan kemana mereka harus mencari. Beruntung salah seorang anak buah Ruda Peksa menemukan ada seorang wanita muda bernama Roro Cangkek di rumah Kaki Grenteng. Arya Tengger meminta para prajurit untuk terus mengawasi rumah Kaki Grenteng, jangan sampai Roro Cangkek lolos.
Di sisi lain ada seseorang bernama Ajisaka datang menuju Jawa bersama dua orang abdinya, Dora dan Sembada. Mereka bermaksud datang ke Jawa untuk menyebarkan agama. Sebelum menginjakkan kaki di tanah Jawa, mereka singgah di Nusa Majedi (Pulah Bawean). Ajisaka melanjutkan perjalanan menuju tanah Jawa hanya bersama Dora. Sembada ditinggal di Nusa Majedi untuk menjaga barang-barang terutama keris pusaka Ajisaka. Ajisaka berpesan kepada Sembada, keris yang dititipkan jangan sampai diserahkan kepada siapapun kecuali Ajisaka sendiri yang mengambilnya.
Saat Ajisaka dan Dora sampai di tanah Jawa, mereka heran karena para rang-orang berbondong-bondong pergi meninggalkan Medang. Sepertinya mereka ketakutan. Ajisaka melanjutkan perjalanan dan sampai di suatu rumah. Mereka singgah di tempat itu. Rumah itu adalah rumah Kaki Grenteng. Dengan pintu terbuka Kaki Grenteng sekeluarga menerima kehadiran mereka. Pada suatu ketika, Ajisaka mohon izin kepada Kaki Grenteng untuk ke kamar kecil. Sebelum masuk ke kamar kecil, Ajisaka bertemu dengan Roro Cangkek. Kecantikan Roro Cangkek membuat Ajisaka tertarik. Saat dia berada di kamar kecil, Ajisaka mengeluarkan air seninya. Air seni itu ternyata diminum seekor ayam jago milik Roro Cangkek.
Keesokan harinya, prajurit Medang datang ke rumah Kaki Grenteng untuk membawa Roro Cangkek dan dijadikan santapan bagi Dewata Cengkar. Para prajurit mendobrak pintu rumah dan membawa paksa Roro Cangkek. Ayah dan ibu tidak bisa berbuat apa-apa karena sudah dibuat pingsan oleh para prajurit dengan benda keras. Dora juga tidak bisa berbuat sesuatu karena sudah dalam keadaan terikat. Ajisaka yang masih bebas dengan kecerdikannya berusaha mengelabuhi para prajurit. Ajisaka mengatakan bahwa Roro Cangkek mempunyai penyakit menular.
Para prajurit berhasil dikelabuhi dan melepaskan Roro Cangkek. Sebagai gantinya Ajisaka bersedia dikorbankan. Ajisaka dihadapkan kepada Dewata Cengkar.
“Hai anak muda, tahu maksudnya kau dibawa kemari?”
“Belum paduka.”
“Kau akan kujadikan santapanku.”
“Hamba bersedia paduka, tapi perkenankan hamba meminta sesuatu kepada paduka sebagai permintaan terakhir.”
“Katakan saja! Akan kupenuhi.”
“Hamba minta sebidang tanah seluas sorban yang saya ikatkan di kepala hamba ini paduka.”
“Hanya itu? Baiklah akan kukabulkan.”
“Tapi hamba minta paduka sendiri yang mengukurnya.”
“Baiklah.”
Hari eksekusi itu tiba. Ajisaka dibawa ke alun-alun. Pengukuran dilakukan sendiri oleh Dewata Cengkar. Ajaib, sorban itu tidak habis-habis digelar. Dewata Cengkar terus menggelar sampai di tebing Laut Kidul. Karena kelelahan, Dewata Cengkar terpeleset dan tergantung di tebing yang bawahnya adalah Laut Kidul.
“Ajisaka, aku menyerah, aku mengaku kalah. Baiklah, Medang sekarang kuserahkan padamu asalkan kau selamatkan aku.”
Permintaan itu tidak dituruti Ajisaka. Ajisaka malah melepaskan tangan Dewata Cengkar yang menggantung di tebing. Dewata Cengkar terjatuh masuk ke Laut Kidul. Anehnya, Dewata Cengkar berubah wujud menjadi seekor buaya putih. Dari laut terdengar suatu ancaman dari Dewata Cengkar kepada Ajisaka. Dia mengancam akan memakan anak cucunya yang lengah berada di Laut kidul akan dimakan Buaya Putih.
Setelah dinobatkan menjadi raja Medang Kamolan, Ajisaka mengutus Dora pergi kembali ke Nusa Majedi mengambil pusaka yang dijaga oleh Sembada. Setibanya di Nusa Majedi, Dora menemui Sembada dan menjelaskan bahwa ia diperintahkan untuk mengambil pusaka Ajisaka. Sembada tidak mau memberikan pusaka tersebut karena ia berpegang pada perintah Ajisaka. Akhirnya kedua abdi itu bertempur. Karena keduanya sama-sama sakti, peperangan berlangsung seru, saling menyerang dan diserang, sampai keduanya sama-sama tewas.
Karena tak kunjung kembali, Ajisaka menyusul Dora ke Nusa Majedi. Betapa terkejutnya, yang ditemukan malah kuburan mereka berdua yang berarti mereka sudah mati. Ia sangat menyesal mengingat kesetiaan kedua abdi kesayangannya itu. Kesedihannya mendorongnya untuk menciptakan aksara untuk mengabadikan kedua orang yang dikasihinya itu, yang bunyinya adalah sebagai berikut:
ha na ca ra ka
Ana utusan (ada utusan)
da ta sa wa la
Padha kekerengan (saling berselisih pendapat)
pa dha ja ya nya
Padha digdayané (sama-sama sakti)
ma ga ba tha nga
Padha dadi bathangé (sama-sama mejadi mayat)
Setelah Ajisaka menjadi raja, Medang Kamolan menjadi kerajaan yang makmur. Rakyat bebas dari ketakutan kanibalisme yang dilakukan Dewata Cengkar. Di sisi lain, aneh, ayam jago yang dulunya meminum air seni Ajisaka itu bertelur layaknya ayam betina, tetapi hanya satu. Telur itu oleh Rara Cangkek dirawat dan disembunyikan di dalam lumbung padi.
Lumbung padi yang setiap hari padinya selalu diambil untuk dimakan sepertinya padi di dalamnya tidak habis-habis. Hal ini menyebabkan kecurigaan Kaki Grenteng. Setelah diselidiki ternyata terdapat ular raksasa. Ular raksasa itu dapat berbicara layaknya manusia dan mengaku anak dari Ajisaka.
Ular itu meminta dipertemukan dengan Ajisaka. Oleh Kaki Grenteng diberitahukan bahwa Ajisaka sudah menjadi raja di Medang Kamolan. Seketika ular tersebut mohon pamit untuk pergi menuju Medang Kamolan. Sesampainya di sana ular tersebut tidak diperlakukan dengan ramah. Para prajurit berusaha melawan ular itu. Ular itu tetap memaksa masuk dan akhirnya dipertemukan dengan Ajisaka. Mulanya Ajisaka tidak mau mengakui ular tersebut sebagai anaknya. Kemudian ular tersebut menceritakan asal-usulnya. Ajisaka sejenak berpikir. Ajisaka memberikan suatu syarat kepada ular tersebut jika ular tersebut sanggup mengalahkan buaya putih musuhnya yang berada di Laut Kidul maka Ajisaka bersedia mengakuinya sebagai anak.
Seketika ular tersebut pamit dan berangkat menuju Laut Kidul. Sesampainya di sana, pertarungan langsung terjadi. Dengan mengerahkan segala kesaktian yang dimiliki, Ular tersebut dapat mengalahkan dan membunuh buaya putih tersebut. Sebagai bukti ular tersebut sudah membunuh buaya putih, dia membawa kepala buaya putih.
Sesuai dengan perintah Ajisaka, ular tersebut tidak boleh lewat di atas tanah ketika kembali ke Medang. Ular tersebut lewat menyusuri bawah tanah. Karena dirasa sudah sampai, ular tersebut muncul ke permukaan. Rupanya belum sampai dan masih jauh. Tempat pertama ia muncul ke permukaan ini adalah di Jono, kemudian muncul lagi di Crewek dan yang ketiga kalinya muncul di Kuwu. Kemunculan yang ketiga ini terjadi keanehan. Karena di dalam tanah ular tersebut sudah kelelahan, dengan sekuat tenaga dia muncul ke permukaan dan berubah menjadi seorang anak kecil yang lumpuh dan linglung. Sejak saat itu ia dinamai Jaka Linglung.
Beruntung dia ditolong oleh seorang dukun bayi sampai keadaannya pulih. Anak kecil yang linglung setelah berpamitan dengan mbah dukun kembali menengok lubang yang digunakan untuk keluar dari bumi. Setelah sampai di dekatnya terjadi keajaiban lagi, tangan dan kakinya seketika menjadi satu melekat dengan badan mengembang terus hingga menjelma menjadi seekor ular raksasa seperti semula. Kemudian masuk lubang yang ada di depannya untuk melanjutkan perjalanan menuju Medang Kamolan. Lubang bekas masuknya Jaka Linglung tak lama kemudian pulih kembali, penuh berisi lumpur yang disusul dengan suara Bledug…bledug…. begitu seterusnya sampai sekarang. Sejak saat itu tempat tersebut dinamakan Bledug Kuwu.
Sesampainya di Medang Kamolan, Ajisaka bersedia mengakui Jaka Linglung sebagai anak karena sudah berhasil mengalahkan buaya putih. Tidak mungkin Jaka Linglung ditempatkan di istana. Ajisaka mengambil kebijakan Jaka Linglung ditempatkan kebun istana bersama teman-temannya sesama binatang. Binatang-binatang ini hidup rukun satu sama lain. Setelah selang beberapa hari, Jaka Linglung sudah tidak diperhatikan. Dia sudah jarang dikasih makan. Hal ini membuat ia merasa kelaparan. Rasa lapar yang tak tertahankan ini membuat dia terpaksa memakan temannya sendiri sesama binatang.
Kelakuan Jaka Linglung ini diketahui penjaga kebun dan melaporkannya kepada Prabu Ajisaka. Ajisaka marah dan menghukum Jaka Linglung. Dia dipindahkan ke Hutan Klampis. Jaka Linglung tidak boleh makan kecuali ada makanan sendiri yang datang ke mulutnya.
Pada suatu hari ada 9 anak penggembala yang sedang menggembala kambing di Hutan Klampis. Jaka Linglung tidak bisa makan dan kelaparan. Dia membuka mulutnya sehingga kelihatan seperti gua. Tubuhnya dimasukkan ke dalam tanah. Hujan turun dengan lebatnya. 9 anak tadi mencari tempat perlindungan. Mereka berlindung di dalam mulut Jaka Linglung yang dikira gua itu. Salah satu dari kesembilan anak tadi ada yang kudisan. Karena 8 orang tadi takut ketularan, mereka mengusir anak kudisan tadi. Anak kudisan berlindung di bawah pohon besar. Setelah hujannya reda, anak kudisan itu mencari teman-temannya. Dia kaget ketika teman-temannya sudah tidak ada, yang ada hanyalah seekor ular yang mulutnya berlumuran darah.
Anak itu segera berlari ketakutan dan mengatakan kepada para orang tua teman-temannya bahwa anak mereka sudah tewas dimakan ular. Peristiwa ini dilaporkan kepada Prabu Ajisaka. Ajisaka marah besar lagi. Jaka Linglung dimarahi habis-habisan.
Hal ini membuat Ajisaka bingung hukuman apa yang harus diberikan. Ajisaka kemudian mengundang Kaki Grenteng sekeluarga ke istana. Setelah dirapatkan akhirnya Ajisaka menghukum Jaka Linglung dengan cara dipantek tubuhnya dan mulutnya dicengkal sehingga tidak bisa mengatup lagi. Jaka Linglung menghembuskan nafas terakhir di tempat itu. Roro Cangkek yang melihat penyiksaan itu tidak kuasa menahan tangis. Tempat dimana Jaka Linglung dihukum terakhir itu sekarang bernama Bumi Kesongo.